Senin, 02 Maret 2009

Menentukan Jenis Kegiatan Pengembangan Karyawan Dalam Suatu Organisasi

Pelatihan? Training? Program Pengembangan?...? Semua diadakan jika adanya kebutuhan dari bisnis, tolok ukurnya adalah adanya defisiensi (performance gap) antara “kondisi” yang ada dengan kondisi yang disyaratkan dalam suatu pekerjaan untuk pemenuhan atau pencapaian goal organisasi
Banyak program pengembangan karyawan di suatu organisasi digambarkan sebagai kegiatan di dalam kelas atau di luar kelas dengan dibawakan dan difasilitasi oleh seorang atau beberapa orang yang dinamakan trainer. Hal itu sebenarnya tak lebih lebih dari salah satu metode pengembangan (people development) dari pemenuhan defisiensi tersebut, karena jika dilakukan analisa yang mendalam dengan menyusun ISD (Instructional System Design), tidak semua output pengembangan muncul dalam bentuk berupa training dalam bentuk kelas , bisa saja dengan metoda lain, misalnya job enrichment, rotasi, C&C atasan-bawahan, self paced learing (distance learning, e-learning) , dengan Job Aid, dsb.
Kawan-kawan di HC atau HRD yang sudah biasa melakukan analisa penentuan bentuk sistem instruksional untuk kebutuhan pengembangan karyawan di sebuah organisasi pasti familiar atau setidaknya mengetahui istilah ISD, aplikasinya bisa menggunakan berbagai macam metode seperti; ADDIE, BADDIE (ada-ada saja ini), Rapid prototyping, Dick and Carey System Approach Model (SDI), ILDS (Petter J. Esseff), dan lain-lain, metodenyapun berkembang terus seiring dengan pintar-pintarnya “orang pintar” membuat suatu brand yang otentik bagi dirinya. Yang dilakukan bisa mulai dari yang komprehensif, ditinjau dari strategi organisasi (silahkan baca tentang Balance Scorecard) sampai dengan yang sederhana, hanya melalui questionaire atau interview.
Setelah melalui proses analisa tersebut barulah bisa kita menentukan jenis instruksional apa yang cocok untuk diimplementasi kan ke dalam suatu kegiatan yang terstruktur dan terprogram. Saya menemukan flowchart bagus (Sumber: ISD Analysis Phase: http://www.nwlink.com/~donclark/hrd/sat2.html yang bisa gunakan untuk memilih jenis kegiatan pengembangan karyawan, tinggal kita cek dan jawab saja pertanyaan-pertanyaan yang ada pada flowchart tersebut , sehingga memudahkan kita menentukan program apa yang akan kawan-kawan buat, dan propose kepada manajemen… tapi mohon diingat, kalau propose masalah program pengembangan SDM kepada manajemen harus perhatikan 1 kata kunci, yaitu: Efektif dan Efisien, tidak perlu kawan-kawan membawakan sebuah project “mercusuar” dengan konsep-konsep dengan istilah-istilah dan terminologi seperti yang ada di film Terminator (jika masih ngotot untuk mengaktualisasikan pengetahuannya silahkan pindah haluan menjadi konsultan atau trainer) terlebih jika kawan berada di organisasi yang “pinchpenny”, “produce-produce-produce”, “profit-profit-profit”, atau yang alergi banget sama yang namanya program pengembangan SDM. (Padahal organisasi tersebut sudah kembang kempis nyari-nyari talent.. talent kok dicari?.. sanggup “beli” – “develop” - atau “retain” nggak? he he).

Tidak ada komentar:

Posting Komentar